Pengakuan ISIS Atas Serangan Bom Di Kerman, Iran.

Dalang-bom-di-iran

Islamic State (ISIS) secara resmi mengklaim tanggung jawab atas serangan bom yang menghancurkan di Kerman, Iran, yang menyebabkan kehilangan tragis sebanyak 84 nyawa selama prosesi peringatan untuk Maj. Gen. Qassim Suleimani. Kelompok ekstremis ini mengumumkan keterlibatannya melalui akun Telegram resmi, menyebut serangan tersebut sebagai “operasi syahid ganda.”

Menurut pernyataan yang dirilis oleh Islamic State, dua militan, yang diidentifikasi sebagai Omar al-Mowahid dan Sayefulla al-Mujahid, mendekati sebuah upacara di makam Jenderal Suleimani dan meledakkan sabuk peledak yang terpasang di tubuh mereka “di dekat makam pemimpin munafik.”

Jenderal Suleimani, sosok yang sangat dihormati dan ditakuti dalam militer Iran, telah dibunuh empat tahun lalu dalam serangan drone AS. Islamic State, organisasi Muslim Sunni, melihat misinya sebagai menargetkan Muslim murtad, termasuk Syi’ah. Iran, yang sebagian besar berpenduduk Syi’ah, diperintah secara teokratis oleh para ulama Syi’ah.

Meskipun Islamic State tidak menyebutkan organisasi regional mana yang bertanggung jawab atas serangan bom, kelompok ini memiliki sejarah melihat Iran sebagai lawan sektarian. Jenderal Suleimani memainkan peran krusial dalam membentuk jaringan milisi Syi’ah di Suriah dan Irak untuk melawan pengaruh kelompok ekstremis tersebut.

Islamic State, khususnya afiliasinya ISIS-Khorasan di Afghanistan, sebelumnya telah mengancam Iran karena dianggap menyimpang dari keyakinan serta murtad. Kelompok ini telah mengklaim tanggung jawab atas berbagai serangan di Iran, dengan insiden terakhir terjadi pada Oktober 2022 ketika seorang penembak membunuh 13 orang di sebuah tempat ziarah di Shiraz.

Dalam serangan tersebut, Islamic State memandang tindakannya sebagai bagian dari konflik kuno antara Sunni dan Syi’ah, yang berasal dari perselisihan abad ketujuh terkait pewaris sah untuk Nabi Muhammad.


Leave a Reply