Virus Corona Di Indonesia Positif Menjadi 27 Orang Dan Cara Mengendalikan Penularan

Bpk-Yuri

Pada hari ini, juru bicara penanganan virus Corona di Indonesia, Bapak Achmad Yurianto, memberitahukan penambahan pasien positif terjangkit virus Corona 8 orang lagi. Sehingga jumlah pasien positif terinfeksi Covid-19 menjadi 27 orang. Bapak Yuri, mengatakan bahwa terakhir, yaitu di hari Senin tanggal 9 Maret 2020, sudah disebutkan total pasien terjangkit virus Corona menjadi 19 orang. Bapak Yuri menambahkah, bahwa hari ini akan dilanjutkan, dari hasil laboratorium yang didapatkan pada siang hari, dan sudah dianilisi bersama ahli. Yang pertama pasien yang terditeksi konfirm positif virus Corona, adalah pasien dengan nomor kasus 20, jenis kelamin perempuan, usia 70 tahun, Warga Negara Indonesia, merupakan tracing bagian sub-klaster Jakarta.

Selanjutnya pasien dengan nomor kasus 21, jenis kelamin perempuan, berusia 47 tahun, Warga Negara Indonesia, merupakan bagian tracing sub-klaster Jakarta. Pasien berikutnya dengan nomor kasus 22, berjenis kelamin perempuan juga, usia 36 tahun, Warga Negara Indonesia, merupakan kasus import. Berikutnya adalah dengan nomor kasus 23, berjenis kelamin perempuan, dan berusia 73 tahun, Warga Negara Indonesia, merupakan kasus import, kondisinya di saat ini sedang menggunakan ventilator, karena faktor komorbit yang cukup banyak, tapi kondisinya stabil. Pasien berikutnya adalah nomor kasus 24, jenis kelamin laki-laki, berusia 46 tahun, Warga Negara Indonesia, kasus import. Kasus berikutnya, pasien dengan nomor kasus 25, jenis kelamin wanita, berusia 53 tahun, Warga Negara Asing, kasus import, punya kondisi cukup stabil.

Berikutnya adalah, pasien dengan nomor kasus 26, pria, berusia 46 tahun, Warga Negara Indonesia, kondisi stabil, merupakan kasus import. Selanjutnya, pasien dengan nomor kasus 27, jenis kelamin pria, berumur 33 tahun, Warga Negara Indonesia, kondisinya stabil, diduga adalah local transmision yang sedang ditracking darimana sumbernya, karena bukan kasus import, dan belum jelas dari klaster yang ada, mungkin nanti bisa ditemukan. Demikian hari ini yang bisa disampaikan Bapak Achmad Yurianto, mengenai pasien yang konfirm positif virus Corona, dari kasus nomor 20 sampai dengan kasus nomor 27, total untuk hari ini adalah 8 pasien yang confirm positif terinfeksi Covid-19.

Bpk-Yuri

Sebelum Bapak Yuri menyampaikan tentang bertambahkan jumlah pasien yang positif Covid-19, Bapak Achmad Yurianto, memberitahukan tentang sosialisasi caranya mencegah virus Corona. Ini berbasis pada komunitas, yang akan disampaikan Dr. Soroy Lardo, yang merupakan expertnya ahlinya. Beliau adalah seorang Kolonel, sekaligus Dokter ahli penyakit dalam, yang juga ahli dalam hal penanganan Covid-19 ini, terutama terkait dengan bagaimana caranya membangun ketahanan komunitas untuk menyelesaikan permasalahan ini. Seperti kita ketahui, bahwa penyakit yang disebabkan virus Corona ini adalah penyakit menular, tentunya penanganannya pun harus berbasis pada komunitas.

Dokter Soroy Lardo, mengatakan, bahwa ada beberapa hal yang mungkin perlu untuk disampaikan, sehubungan dengan kaitannya dengan Community Precaution. Jadi dalam mengendalikan adanya infeksi terkait Covid-19, bagaimana caranya kita meningkatkan kewaspadaan kita pada tingkat komunitas. Pertama adalah, membudayakan untuk hand-hygiene, yaitu cuci tangan, harus menjadi bagian budaya pada tingkat keluarga, dan tingkat komunitas, termasuk di tempat dimana kita bekerja masing-masing. Kemudian, yang kedua adalah, menggunakan masker pada saat yang tepat. Jadi kita bisa melihat bahwa, pada saat-saat kondisi tertentu, kita semua harus mengenakan masker agar mengurangi atau mencegah penularan. Dan yang ketiga adalah, setiap keluarga harus mengidentifikasi apakah ada diantara anggota keluarga yang punya penyakit penyerta, atau sering disebut dengan comorbid (dalam istilah medis), baik itu yang sudah berusia lanjut, keganasan diabetes meillitus. Karena kelompok-kelompok tersebut tadi adalah kelompok yang cukup rentan terhadap terkenanya infeksi virus Corona.

Dr-Soroy

Dalam menjawab tentang informasi yang beredar di tengah masyarakat yang beranggapan bahwa virus Corona ini tidak berbahaya dibandingkan dengan TBC (Tuberculosis) dan juga SARS, tapi dalam pandangan masyarakat justru sekarang lebih takut kepada Covid-19 dan takut adanya ancaman TBC dan SARS, juga anggapan bahwa Covid-19 ini lebih mengena pada pasien usia lanjut dibandingkan yang berusia muda, Dokter Soroy Lardo mengatakan, bahwa ada beberapa yang kita lihat sebagian besar pasien positif Covid-19 adalah ringan sampai sedang. Jadi yang pertama kita lihat data epidomologis, yang rentan adalah yang berusia lanjut, kita lihat beberapa kasus di luar negri. Dan yang kedua adalah, bagaimana kita memberitahukan informasi yang terkait dengan risk assessment (penilaian risiko), dan itu mungkin satu upaya yang harus kita lakukan bersama-sama dengan kawan-kawan media, bahwa kelompok-kelompok ini harus dipantau agar jangan sampai nantinya terjadi sesuatu yang disebut community spread (penyebaran di tingkat komunitas), yaitu penyebaran penyakit tanpa diketahui sumber infeksi, jadi ga bisa ditrack. Bila dibandingkan dengan TBC, berbeda dengan virus. TBC merupakan bakteri yang penyebarannya punya kecendrungan terjadinya drug resistance, dimana pengobatan terhadap kuman tersebut masih kebal. Kalau virus itu ada tenggang waktu baik fase Viremia, dan proses recovery dan tubuh. Sebagai informasi tambahan, yang dimaksud dengan Viremia adalah suatu masa waktu dimana suatu virus itu berada dalam aliran darah sesorang, sehingga virus dapat ditularkan lagi kepada orang lain melalui, salah satu contoh misalnya, melalui gigitan nyamuk, dan lain-lain.


Leave a Reply