Tanah Lot dan Kuta Bali

Tanah Lot. Sumber foto: en.wikipedia.org

Kuta Bali. Sumber foto: en.wikipedia.org

Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam. (sumber: id.wikipedia.org)

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta. (sumber: id.wikipedia.org)

Perjalanan ke Tanah Lot dan pantai Kuta yang ada di pulau Bali ini diadakan di akhir tahun 1991 setelah saya dan teman-teman SMA saya melakukan pendakian ke gunung Rinjani. Setelah kami turun dari puncak gunung Rinjani lewat jalur Senaru, mandi di air terjun Senaru, dan menginap di Senaru. Keesokan paginya, setelah kami sarapan pagi menikmati makanan khas Lombok yang pedas, kami jalan-jalan ke pantai Sengigi. Setelah menginap dengan mendirikan tenda di pinggir pantai Sengggi, esok harinya, barulah kami jalan-jalan ke pulau Bali, dengan menyebrang dari pelaburan kapal Ferry di Lembar, Lombok ke pelabuhan Padang Bai di Bali.

Kami tiba di Terminal Ubung, Denpasar sudah malam, sekitar jam 9 malam. Dua rekan kami pulang ke rumah saudara mereka di Surabaya, sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Sedangkan yang lain, termasuk saya tinggal sebentar di Bali untuk menikmati tahun baru di sana. Walaupun dengan dana terbatas, saya memutuskan ikut di Bali, karena tidak tahu kapan lagi bisa datang mengunjungi Bali.

Untuk penghematan biaya, ditambah kami sudah lelah sekali, kami akhirnya tidur di depan halaman kantor polisi terminal Ubung, Denpasar, yang berumput, setelah mendapatkan izin terlebih dahulu tentunya. Kebetulan cuacanya cerah, dan akhirnya kami beri alas untuk kami tidur disitu.Ada satu rekan kami yang terbangun di tengah malam dan meyempatkan diri mengambil gambar. 😀

Di terminal bus Ubung, Denpasar

Keesokan paginya (tanggal 31 Desember 1991) kami bangun dan cari sarapan di warung padang (karena cocok untuk siapa saja, karena bebas dari daging babi dan darah). Setelah makan, kami naik angkutan menuju Pantai Kuta untuk mencari losmen sebagi BaseCamp kami, agar kami bisa jalan-jalan di Bali tanpa membawa-bawa ransel-ransel kami, dan untuk melewati malam tahun baru, sebelum bertolak menuju Jakarta. Setelah kami menaruh tas-tas bawaan kami di losmen di daerah Legian, kamipun jalan-jalan ke pantai Kuta, Tanah Lot dan makan malam di Denpasar, sebelum menikmati suasana malam tahun baru di pantai Kuta Bali.

Kuta Bali menjelang tahun baru

Tanah Lot

Di depan terminal Ubung, Denpasar, menjelang tahun baru

Jalan-jalan dipenuhi orang-orang yang ingin melewati malam tahun baru dengan meriah. Di jalanan lebih banyak pengendara motornya dibandingkan mobil, waktu itu dan jalanan sangatlah padat. Kami melewati malam tahun baru di pinggir Pantai Kuta yang dipenuhi pengunjung di sepanjang pantai yang diawasi lifeguard dilengkapi dengan helicopter malam itu, menjaga agar tidak boleh ada yang berenang malam itu. Jalan legian yang belakangan pernah dibom, penuh sesak, kendaraan bergerak sangat pelan. Anak-anak mudanya sangat gemar meminum arak Bali hingga mabok/muntah dari pintu mobil mereka. Bar, cafe dipenuhi pengunjung malam itu, baik wisatawan domestik maupun manca negara. Benar-benar ramai sekali dan penuh sesak Pantai Kuta malam itu.

Akhirnya setelah seharian keliling beberapa tempat di Bali yang sempat kami lewati, dan melewati malam tahun baru di Pantai Kuta sambil merenung dan membuat planning untuk diterapkan di kehidupan kami sehari-hari kelak, kami pun beristirahat di losmen kami sebelum pulang ke Jakarta keesokan harinya. Esok paginya kami bangun, dan kami berenang di Pantai Kuta sebelum kami bertolak menuju Jakarta membawa sejuta kenangan yang takkan terlupakan selama liburan ini, terutama untuk selalu memperbaharui diri agar semakin baik dan semakin baik lagi. :)


Leave a Reply