Virus Corona Di Indonesia Positif Menjadi 4 Orang

BpkYurianto

Bapak Achmad Yurianto, Juru Bicara penanganan virus Corona di Indonesia, mengadakan konfrensi pers, memberikan keterangan terkait corona hari ini, Jumat 6 Maret 2020, di Kantor Kementrian Kesehatan di Jakarta. Dalam keterangannya, Bapak Achmad Yurianto, yang sering disapa sebagai pak Yuri, mengatakan bahwa, “dinas kesehatan Jakarta, karena kejadiannya di Jakarta, dengan dibantu kepolisian (Polri), dan juga dari BIN, mengidentifikasi 80 orang. Ini adalah contact tracing (penelusuran kontak) dari 2 WNI yang positif Corona yang masih dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Dua WNI yang positif Corona ini disebut kasus nomor 1 dan kasus nomor 2.”

Delapan puluh orang yang diidentifikasi ini adalah orang-orang yang ditelusuri berada di sekitar area kegiatan dansa yang dilakukan 2 WNI yang positif Corona tersebut, yang disebut dengan kasus nomor 1 dan kasus nomor 2. Seperti diketahui, bahwa 2 WNI yang positif Corona ini terdiri dari putrinya yang berusia 31 tahun yang adalah guru dansa, yang kita sebut sebagai kasus nomor 1, dan sang ibu yang berusia 64 tahun, yang kita sebut sebagai kasus nomor 2. Kedua WNI tersebut tertular virus Corona saat menghadiri pertemuan klub dansa di Jakarta yang dihadiri juga oleh peserta dari negara lain, salah satunya Warga Negara Jepang yang berdomisili di Malaysia. Warga Negara Jepang tersebut merupakan rekat dekat kasus nomor 1, sang putri yang berusia 31 tahun. Dari Warga Negara Jepang itulah virus Corona ditularkan kepada sang putri yang berusia 31 tahun, WNI kasus nomor 1.

Bapak Achmad Yurianto menambahkan, Bahwa dari 80 orang ini ternyata bisa dikecilkan, bisa mengerucut lagi karena ada orang-orang yang ternyata sama sekali tidak berada di ruang acara dansa itu, ada orang-orang yang sepanjang acara dansa tersebut berada di luar ruangan itu seperti tukang parkir, juga juru masak, sehingga akhirnya menyempit lagi menjadi 20 orang saja. Nah, dari 20 orang inilah dilakukan lagi pendalaman tentang sedekat apa kontaknya dengan kasus nomor 1 dan kasus nomor 2. Ternyata dari 20 orang ini, oleh dinas kesehatan DKI bisa dipersempit lagi menjadi 7 orang saja yang suspect Corona. Tujuh orang inilah yang akhirnya dibawa semuanya ke Rumah Sakit, Rumah Sakitnya adalah RSPI Sulianti Saroso di Sunter, Jakarta Utara. Kemudian 7 orang suspect Corona ini, diobservasi, diisolasi masing-masing, kemudian dilakukan serangkaian pemeriksaan atau test, karena ke-7 orang ini punya gejala fisik yang mengarah pada influensa, meskipun tidak ada satu pun yang influensa berat, tapi influensanya ringan-sedang saja. Panasnya juga tidak terlalu tinggi, pilek-pilek sedikit saja, dan sebagainya.

Bapak Achmad Yurianto melanjutkan, bahwa setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 7 orang yang suspect Corona ini, ternyata mereka tidak masuk pada hari yang bersamaan. Sehingga kami melakukan pemeriksaan pada 7 orang ini. Dari 7 orang ini kita dapatkan 2 orang confirm positif Corona, yang kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan kasus nomor 4. Dua orang positif, kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan kasus nomor 4. Kondisi kasus nomor 3 dan nomor 4 sekarang, tadi saya mendapat terakhir laporan yang siang ini, suhu badannya masih sekitar 37,6 dan 37,7. Jadi kurang lebih hampir sama. Kemudian keluhan batuknya masih ada, begitu juga dengan pileknya, tetapi sesak nafasnya sudah tidak ada keluhan. Keadaan ini bisa kita intervensi supaya dalam waktu yang dekat saja, kondisinya bisa menjadi jauh lebih baik lagi.

ramai1

Sebagai informasi tambahan, Bapak Achmad Yurianto juga menjelaskan bahwa kasus nomor 3 dan kasus nomor 4 ini tidak serumah. Mereka adalah Warga Negara Indonesia yang berusia antara 33 dan 34 tahun. Hasil positif terjangkit virus Corona pada kasus nomor 3 dan kasus nomor 4 ini didapatkan hari ini, siang harinya. Diluar klaster ini (yang terkait acara dansa), akan ditelusuri juga klaster lainnya. Dalam kondisi yang kelompok suspect, akan ditunggu sampai kondisinya bagus, barulah bisa dipulangkan, karena kalau masih ada batuk-pilek masih harus dalam kelompok suspect. Bapak Yuri juga menjelaskan, bahwa mengacu pada beberapa kasus pada beberapa negara, misalnya di Vietnam, itu bisa sampai pemeriksaan 7 kali negatif, ternyata pemeriksaan yang ke-8, jadi positif Corona. Jadi kita benar-benar harus hati-hati dengan hal ini. Kita tidak gegabah untuk demikian saja kita lepas atau kita pulangkan, karena nanti bisa menjadi sub-klaster baru seandainya positif. Klaster Bali yang sudah negatif semua, juga sudah ditutup, kata Bapak Yurianto, yang adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, yang ditunjuk Pemerintah sebagai juru bicara penanganan virus corona (Covid-19) di Indonesia.


Leave a Reply