Lautan Pasir Bromo Banjir

Akibat hujan deras di puncak gunung Bromo, Jawa Timur, pada hari Selasa 3 Maret 2020, kawasan lautan pasir Bromo yang berada di desa Ngadisari, kecamatan Sukapura, kabupaten Probolinggo banjir, yang menimbulkan air yang mengalir cukup deras. Badan penanggulangan daerah menghimbau wisatawan untuk waspada. Genangan air di hamparan pasir Bromo ini terjadi pasca hujan deras yang melanda puncak gunung Bromo, pada pagi harinya. Sejumlah wisatawan dan warga pun terpaksa menunggu genangan surut, agar dapat melintas. Meski kawasan Bromo tetap aman untuk dikunjungi, badan penanggulangan daerah setempat, menghimbau agar wisatawan dan warga tetap waspada.

Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Probolinggo, Bapak Anggit Hermanuadi mengatakan, “Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Bromo, tidak perlu khawatir kalau musim hujan. Di kawasan laut pasir itu sendiri, kalaupun terjadi sepertinya banjir, itu bukan banjir, itu hanya limpasan air hujan, yang berpindah dari timur ke barat. Jadi itu bukan lahar dingin. Jadi kalau wisatawan tetap bisa berkunjung, sesuai dengan arahan dari petugas TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)”.

Sekilas saya ingin memberi keterangn tentang kata limpasan yang disebut Kepala Pelaksana BPBD Probolinggo, Bapak Anggit Hermanuadi tadi. Limpasan adalah aliran air yang mengalir di atas permukaan tanah karena kapasitas infiltrasi tanah yang penuh, sehingga tidak bisa menampung aliran air lebih banyak lagi. Sedangkan infiltrasi adalah bagian curah hujan yang kelihatan mengalir di sungai atau saluran buatan di permukaan tanah. Limpasan merupakan salah satu penyebab erosi. Ini terbukti membuat lautan pasir terbelah (terkikis), dan membuat aliran baru seperti sungai, yang bisa mencapai 20 cm sampai dengan 30 cm.

Derasnya aliran ini memaksa wisatawan yang mengendarai kendaraan roda 2, terpaksa harus menunggu banjir surut, karena bila dipaksakan, kendaraan akan terseret atau berakibat mogok. Tapi yang sudah-sudah, di tahun-tahun sebelumnya, bila terjadi banjir di lautan pasir Bromo, meski cukup berbahaya, namun bagi pengendara motor Trail dan Jeep, fenomena ini justru jadi offroad dadakan. Seorang pengendara motor Trail ditanya apakah senang atau bagaimana dengan adanya banjir di lautan pasir Bromo, menjawab, “Bahwa itu membuat dia justru sangat senang sekali. Justru jadi ajang bagi dia untuk membawa motor Trailnya di kawasan banjir tersebut menuju ke daerah yang dituju di seputar gunung Bromo.”

Meski hujan deras di puncak gunung Bromo mengakibatkan banjir di lautan pasir Bromo, namun air di lautan pasir akan surut, terserap ke dalam pasir. Hingga saat ini kondisi gunung Bromo masih aman hingga radius 1 kilometer dari bibir kawah. Status gunung Bromo masih waspada atau berada pada level 2. Jadi kita semua masih bisa berwisata ke daerah Bromo, tapi harus tetap waspada.
Jadi, selamat berwisata!


Leave a Reply